Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

5 PILAR MENINGKATKAN EMOTIONAL QUETIONS

5 PILAR MENINGKATKAN EMOTIONAL QUETIONS

5 PILAR MENINGKATKAN EMOTIONAL QUETIONS

(Menata Emosi untuk Kehidupan yang Lebih Cerdas)

Penulis: Arman, S.Pd. M.Pd.
(Staf Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Majene)

Jangan pernah melihat kebelakang dengan penuh penyesalan, karena hal itu akan membuat hidup anda bertambah mundur dan bahkan menabrak lebih banyak rintangan, tetapi buatlah kemudi hidup anda maka anda akan mengendarainya ke tujuan yang anda inginkan

Kecerdasan emosi dewasa ini belum banyak mendapat sorotan, padahal realitasnya kesuksesan seseorang tidak hanya karena faktor IQ-nya yang tinggi. Boleh jadi, seseorang yang skor IQ-nya normal-normal saja justru lebih mudah meraih kesusksesan dalam hidupnya. Hal ini dapat saja terjadi karena ia mampu membina hubungan baik dengan orang-orang disekitarnya. Dengan demikian, orang-orang yang menaruh hormat dan kepercayaan pada dirinya meraih keberhasilan lebih tinggi karena ia mampu menempatkan kecerdasan emosinya lebih baik dan benar. 

Meskipun demikian, perlu dipahami bahwa EQ bukan lawan dari IQ. Kecerdasan emosi dan kognisi saling berhubungan. Dalam sebuah tes IQ, faktor EQ juga turut memengaruhi skor IQ. 

Membahas tentang bagaimana meningkatkan kecerdasan emosi, berarti kita arahkan pikiran dan rasa kita pada bagaimana seorang manusia menata dan mengenal diri sendiri dengan bijak. Ibarat bangunan kecerdasan emosi mirip sebuah pilar bangunan. 

Ada lima pilar bangunan yang penting untuk melatih kecerdasan emosi. Pilar pertama adalah mengenal emosi diri; Kesadaran diri untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu melanda merupakan dasar kecerdasan emosi. Perasaan marah, cemas atau takut adalah emosi yang wajar asalkan dilakukan atas dasar kesadaran diri. Berbagi perasaan dalam hal ini bercerita kepada sejawat yang dapat membantu, merupakan salah satu cara melatih kecerdasan emosi. 

Pilar kedua, mengelola dan mengekspresikan emosi; Mengenal emosi saja tentu belum cukup. Kita perlu belajar mengelolanya sehingga kita dapat dengan cepat mengontrol emosi. Andai emosi itu diibaratkan seekor kuda, sebagai kusir kita harus dapat mengendalikannya. Dalam prakteknya mengelola emosi tidaklah mudah. Bayangkan saja, saat anda di kasari secara fisik maupun batin oleh orang lain, maka tentunya emosi kita akan memuncak dan bahkan tidak dapat mengontrolnya. Maka disitulah posisi kita sebagai kusir untuk mengendalikan emosi tersebut. Pengelolaan emosi ini sangat penting untuk menciptakan  penyegaran terhadap diri sendiri. 

Pilar ketiga, memotivasi diri sendiri; Memotivasi diri dapat menumbuhkan semangat, kepercayaan diri, ketekunan dan ketahanan yang mengagumkan ketika diri terbiasa memotivasi diri sendiri, maka kita akan terbiasa dengan berbagai masalah. 

Pilar keempat, mengenali emosi orang lain; Sebelum kita mengenal emosi orang lain, maka yang pertama adalah mengenal emosi diri sendiri, emosi biasanya dapat dikenali dari pesan-pesan yang bersifat non verbal, misalnya nada bicara, sorot mata, gerak gerik tubuh, ekspresi wajah dan sebagainya. Inilah kunci utama untuk berlatih empati kepada orang lain. Orang yang dapat membaca pesan non verbal ini biasanya lebih mudah bergaul karena ia cukup peka terhadap apa yang terjadi dan terlihat pada orang lain. 

Pilar kelima, membina hubungan; Membina hubungan dengan orang lain adalah salah satu kecakapan emosi yang perlu kita latih. Bila kita mampu menanamkan rasa percaya orang lain kepada kita, maka kita akan lebih mudah membina hubungan sosial dengan orang lain.     

Kelima pilar kecerdasan emosi tersebut bukanlah bangunan yang kaku. Bentuk bangunannyapun tidak harus sama persis. Dalam realitasnya ada perbedaan dan tahapan yang berbeda pada tiap manusia. Bergantung pada, kemana dan untuk apa hidupnya diarahkan. Tentulah bahwa untuk mencapai kesuksesan bukanlah sesuatu yang mudah segampang membalik telapak tangan. Tetapi semuanya butuh proses dan tahapan yang berkesinambungan. Jatuh dan bangun adalah sesuatu penghias dari pencapaian kata sukses tersebut. Meraih sebuah kesuksesan tertinggi adalah harapan dari semua manusia, karena kesuksesan adalah hak dari semua manusia. Kesuksesan akan datang, ketika tercipta proses tawaf antara otak, prinsip fitrah manusia kecerdasan emosi. 

Olehnya itu, untuk menambah kedahsyatan otak setiap manusia, maka jangan pernah mengesampingkan keberadaan emosi. Sebuah kalimat sugesti positif berbunyi, tidak penting berapa kali anda jatuh dari sebuah proses, tetapi yang utama adalah berapa kali anda bangun dari jatuh tersebut. Hakekat dari bangun tersebutlah penggambaran kekuatan dan kecerdasan emosi seseorang untuk meraih kesuksesan. Olehnya itu, tatalah emosi anda untuk meraih kesuksesan secara cerdas. 

Wallahu A'lam Bissawab.


Post a Comment for "5 PILAR MENINGKATKAN EMOTIONAL QUETIONS"